Publik menyayangkan pembatalan naturalisasi Justin Hubner. Ini disampaikan anggota Komite Eksekutif Exco PSSI, Arya Sinulingga. “Yang kita proses ada dua yang siap bergabung dengan kita. Wajar kita agak terhambat di Kemensesneg, karena ada satu yang masih kita negosiasi.
Jadi, kita tidak melanjutkan untuk naturalisasi terhadap Hubner, karena ada permintaan Hubner yang tidak bisa kita penuhi,” ujar Arya Sinulingga.
Kalau alasannya uang, wajar jika PSSI membatalkan naturalisasi Hubner. Sebab, dengan 1 juta euro, atau Rp16 miliar yang diminta Justin Hubner, PSSI bisa membeli dua alat VAR berstandar FIFA, atau membangun lapangan sepakbola standar di Papua, Maluku, atau Nusa Tenggara Timur, yang banyak talenta muda berbakat. Itu lebih bijaksana untuk digunakan.
Keputusan untuk memainkan Hubner ke timnas senior juga tidak terjamin mutlak. Sebab keputusan itu tergantung Shin Taeyong sang pelatih, bukan keputusan PSSI.
TIMNASUPDATE